Skip to main content

MagnetiCal; Atur uang mudah & praktis


Tahukah Anda tempat apa yang paling sering dikunjungi di rumah oleh seluruh anggota keluarga?

Yang jelas bukan kamar tidur dan kamar mandi, karena kamar tidur hanya dikunjungi oleh pemiliknya masing-masing, dan kamar mandi pun hanya dikunjungi kurang dari 10 kali per hari per orang.

Jawaban yang benar adalah kulkas...!
Rata-rata setiap orang dalam satu rumah membuka pintu kulkas sampai dengan 15 kali per hari per orang. Jadi, kalau ingin menaruh sesuatu yang mudah dicari, atau bisa dilihat oleh semua anggota keluarga, tempatnya adalah.... KULKAS.

Apa hubungannya kulkas dengan judul di atas?
MagnetiCal, adalah tools mengelola keuangan yang memanfaatkan media kulkas sebagai sarana untuk menempelnya dengan bantuan magnet.

Kelola Keuangan Anda dengan MagnetiCal, alat yang dapat merencakanan pengeluaran, mengingat tanggal penting pembayaran, mencatat pengeluaran, dan mengorganisir bukti pengeluaran. Tidak perlu repot menyalakan komputer, dan tidak perlu software khusus yang harus dipelajari. Semuanya bisa dilakukan kapapanpun juga di tempat yang paling sering dikunjungi dalam rumah, yaitu kulkas.
Dengan MagnetiCal, Anda bisa:


  • Membuat rencana pengeluaran dengan lebih efektif, karena semua rencana pengeluaran disajikan dalam format bulanan.

  • Mengingat tanggal-tanggal penting seperti pembayaran kartu kredit, uang sekolah anak, gajian, belanja mingguan dan tagihan-tagihan lainnya. Cukup dengan menempel magneticon pada tanggal yang ditentukan sesuai dengan ragam icon yang disediakan.

  • Mencatat pengeluaran yang sudah dilakukan, cukup dengan menempel tanda terimanya dengan magnetiClip. Anda pun dapat merekapnya dalam buku atau software komputer cukup satu bulan sekali saja.

  • Felksibel mencatat pengeluaran kecil yang tidak ada tanda terimanya dengan mudah, karena MagnetiCal terbuat dari kertas yang dapat ditulis dengan Magnetipen yang telah disediakan.

  • Mengorganisir bukti pengeluaran dengan magneticlip yang memiliki kode warna yang dapat mengelompokkan pengeluaran per jenis pengeluaran, atau per orang.

Comments

Fauzi said…
MagnetiCalnya dijual ato kita buat sendiri pak? kalo ada dijual, belinya dimana pak? TQ

Popular posts from this blog

Perencanaan Keuangan Konvensional vs Syariah

Proses perencanaan keuangan syariah dimulai dari meluruskan niat, bahwa niatnya adalah untuk merencanakan masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Usaha yang dibarengi kepasrahan ini disebut juga dengan tawakal. Dan tentu saja tujuan yang ingin dicapai klien bukan hanya mengejar kepentingan materi semata, tapi juga kesuksesan di akhirat ( al-falaah ). Tujuan keuangan klien pun disesuaikan prioritasnya dengan ajaran Islam, yaitu mendahulukan yang wajib di atas yang sunnah. Misalnya, seorang klien ingin memberikan dana haji untuk anak-anaknya, namun menyerahkan urusan perkawinan pada anak-anaknya masing-masing. Hal ini perlu diluruskan oleh perencana keuangan syariah. Karena menikahkan anak itu wajib, sedangkan menghajikan itu tidak wajib. Maka menyiapkan dana untuk menikahkan anak lebih prioritas daripada menyiapkan dana untuk menghajikan mereka. Aspek legalitas transaksi keuangan pun perlu juga diperhatikan. Agar jangan sampai melanggar atusan syariat seperti riba (bunga), maisyir (jud

If you wanna be rich & healthy, be happy…!

Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, termasuk kita sendiri, tidak bisa kita hindari anggapan bahwa semakin kaya seseorang pastilah ia akan semakin bahagia. Atau dengan kata lain, kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan. Tapi ternyata, anggapan itu tidak selalu benar, meskipun juga tidak bisa kita bilang salah. Ada beberapa penelitian yang menarik untuk bahas berkaitan dengan hal ini: Penelitian dilakukan pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Pada saat itu rata-rata penghasilan adalah 10.000USD dan kehidupan pada saat itu masih tanpa televisi, mesin cuci, atau perlengkapan rumah tangga yang canggih lainnya. 35% dari penduduk yang disurvey menyatakan bahwa kehidupan mereka pada saat itu “sangat bahagia”. Survey yang sama kemudian dilakukan pada tahun 2004 ketika rata-rata penghasilan penduduk Amerika sudah 3 kali lipatnya (inflasi telah disesuaikan) atau sekitar 30.000USD (dengan standar harga tahun 1957). Tentu saja pada tahun 2004 ini kehidupan mereka sudah lebih modern dengan rumah t

Investasi Berjamaah dengan Reksadana Syariah

Saya masih ingat sewaktu kecil dulu, ustadz mengajak kita untuk menegakkan sholat berjamaah. Sholat berjamaah itu lebih tinggi derajatnya 27 kali lipat daripada sholat sendirian, begitu katanya. Kekurangan-kekurangan kita dalam menjalankan ibadah sholat seperti bacaan yang kurang sempurna, kurang khusyuk dan sebagainya akan dilengkapi oleh jamaah yang lainnya. Begitu penjelasan ustadz. Ternyata prinsip ini rupanya relevan juga dengan dunia investasi. Dimana dalam investasi, jika melakukan investasi sendiri kita harus benar-benar menjalankan semuanya sendirian dengan baik. Jika tidak, bukannya untung didapat, mungkin malah rugi jadinya. Sedangkan investasi secara bersama-sama atau berjamaah, risikonya menjadi lebih rendah dan hasilnya pun lebih optimal. Misalnya saja ketika kita ingin menginvestasikan dana yang kita miliki di bursa saham. Walaupun sekarang ini dengan dana Rp 10 juta saja sudah bisa mulai buka rekening efek untuk transaksi di bursa saham, tapi untuk bisa optimal memang s