
Logikanya, kalau puasa itu kan menahan hawa nafsu, termasuk nafsu belanja. Tapi kok pada kenyataannya kita malah keluar uang jauh lebih banyak ya di bulan puasa. Apakah ini wajar, atau sudah bisa dibilang boros ya?
Bisa nggak sih fisik kita puasa, lalu hati kita puasa, dan kantong kita juga ikut puasa? Tentunya kalau kantong puasa itu bukannya puasa gak terima penghasilan, tapi puasa biar gak terlalu banyak pengeluaran.
Itu semua akan dibahas dalam buku ringan tapi menggelitik ini. Ringan karena buku ini ditulis dengan bahasa sederhana dan dibuat seringkas mungkin karena kita perlu cepat membaca buku ini sambil langsung dipraktekan mengingat ramadhan itu singkat sekali.
Dan menggelitik karena buku ini banyak mengungkap sisi lain dari uang. Yaitu sisi psikologi konsumen, yang ternyata banyak mempengaruhi keputusan kita dalam belanja. Ternyata, urusan uang itu tidak semata-mata rasional 1+1=2, tapi ada juga sisi psikologi sebagai konsumen yang harus kita fahami agar tidak terjebak menjadi boros di bulan ramadhan.
Buku ini dijual secara eksklusif dan terbatas, TIDAK dijual di toko buku Gramedia ataupun Gunung Agung.
Pemesanan hubungi halimah@perencanakeuangan.com
Pengantaran dilakukan setelah tanggal 19 Agustus 2009.
Bebas ongkos kirim untuk pemesanan sebelum tanggal 19 Agustus 2009 (khusus wilayah Pulau Jawa)
Comments
Mumpung lagi ada promo nih, pembelian sebelum tanggal 19 Agustus 2009, GRATIS ongkos kirim (khusus Pulau Jawa).