Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Kecanduan Gaji

Ada penyakit baru lho.... gak baru-baru banget sih.... mungkin istilahnya aja yang baru, karena sebetulnya udah berabad-abad penyakit ini menghinggapi manusia, mungkin awalnya dari jaman revolusi industri di Prancis kali ya. Penyakit ini bernama "kecanduan gaji" dimana pengidapnya akan sangat menanti-nanti waktunya gajian tiba. Tapi jangan salah, penyakit ini beda dengan materialisme atau konsumerisme. Kalau materialisme lebih pada seseorang yang mengukur segalanya dengan duit, konsumerisme hubungannya dengan perilaku yang boros, sedangkan kecanduan gaji ini lebih pada ketergantungannya pada gajian dan betapa mood-nya naik turun bergantung pada tanggal. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut: - Menghitung-hitung kapan tanggal gajian berikutnya - Boros pada tanggal muda, hemat pada tanggal tua - Menu makan bergantung tanggal: begitu gajian makan di resto, hari berikutnya warung padang, besok-besok warteg lah... tanggal-tanggal tua yaa bawa makan aja dari rumah, atau puasa

Hari gini masih pake riba? apa kata akhirat...?

Kalo liat iklan Pajak setahun terakhir, memang cukup kreatif... Hari gini belum punya NPWP? apa kata dunia..?! Kalau pajak aja bisa bikin slogan begitu... sudah saatnya kita punya slogan juga... "Hari gini masih pake riba..? apa kata akhirat..?! Kalau dunia saja sudah kita khawatirkan, apalagi akhirat makin lebih perlu lagi kita perhatikan. Apalagi bahaya riba dan segala turunannya ini dahsyat walaupun tidak langsung terasa. Dan bahayanya pun dunia dan akhirat. Dengan sistem ribawi, ekonomi dunia bisa menciut seperti sekarang ini seperti balon meletus, atau seperti buih di lautan yang terbentuk ketika ombak menarik diri dan hancur kembali ketika diterjang ombak yang baru. Pertumbuhan ekonomi semu, yang kemudian akan hancur kembali dengan sendirinya seperti yang sekarang terjadi. "Ah, saya kan gak makan riba, saya masih dipaksa bayar riba sama bank. Abis kalo gitu gak dikasi pinjem sama bank" gitu kelit para "tukang kredit" ke bank. Bro', yang bayar, yang d

Perang..? Ujung-ujungnya duit juga...

Perang, atau lebih tepatnya penjajahan Irak, sudah mulai terlihat ujung pangkalnya ketika keluar pernyataan bahwa tentara Amerika akan segera keluar maksimal 2010 mendatang. Dari intelejen finansial, kita bisa melihat "kenapa" terjadi perang salah satunya adalah dengan melihat siapa sih yang diuntungkan di balik perang tersebut. Sekali lagi, ini hanya intelejen finansial saja, bukan politik atau agama. Terlepas dari apapun alasan invasi terhadap Irak, mulai dari alasan bohong mencari senjata pemusnah masal, alasan menggulingkan pemimpin tidak demokratis, sampai kehabisan alasan sehingga sekarang mungkin cuma bisa bilang... "udah kepalang tanggung", kalau keluar sekarang maka AS akan kehilangan muka. Apapun alasannya, ternyata dibalik setiap perang, selalu ada uang. Bahkan ternyata, perang mungkin bisa jadi salah satu tools ekonomi makro untuk meningkatkan anggaran belanja negara, proyek padat karya untuk menyerap pengangguran, dan meningkatkan ekspor. Begini ceritan