Dalam sebuah perjalanan, saya membaca sebuah spanduk besar di halaman sebuah rumah makan yang bunyinya begini "Jangan kembali kalau rasanya tidak enak!" . Sebuah kalimat yang sangat provokatif dan tidak biasa. Kalau laju kendaraan cukup lambat, dan tidak tergesa-gesa mungkin saya akan langsung membanting stir dan makan disitu. Slogan di atas jelas lebih menantang, karena yang biasanya adalah "Kalau enak, silakan sampaikan pada teman. Kalau tidak enak, silakan sampaikan pada kami". Atau ada juga yang memberi janji "Dijamin enak", atau "rasa bintang 5, harga kaki 5", dan sejenisnya. Sekarang, mari kita bandingkan dua jenis slogan di atas. Yang pertama adalah slogan yang isinya kalimat tantangan, dan slogan kedua adalah slogan yang isinya adalah kalimat janji atau penawaran. Slogan jenis kedua, paling-paling hanya menimbulkan rasa penasaran saja apakah janjinya benar atau tidak. Tapi kalau kita lihat slogan jenis pertama, ternyata selain menimbulka...
Blog tentang Perencanaan Keuangan Syariah, Personal Finance, Investasi, Asuransi, dll. Dari Ahmad Gozali, untuk keluarga Indonesia.