Skip to main content

Dapet duit dari kantor pajak, emang bisa?

Sudah deket bulan Maret nih.... Bisa dibilang bulan maret adalah bulan pajak. Karena pajak setahun harus dilaporkan di bulan maret ini. Biasanya sih... kita gak terlalu peduli dengan urusan pajak. Banyak lah alasannya, paling utama sih... gak mau bayar pajak, atau pajak karyawan udah dipotong perusahaan, dll.

Tapi dengan adanya program Sunset Policy, sekarang hampir semua karyawan (dipaksa) punya NPWP. Ada yang suami istri dikasi 2 NPWP, bahkan ada 1 orang jadi punya 2 NPWP lho... saking semangatnya fiskus mengejar target.

Nah, buat kita yang selama ini gak peduli dengan urusan perpajakan, tidak ada salahnya mulai sekarang mulai perhatikan aturan baru (maupun yang lama) tentang perpajakan ini. Pertama, untuk yang belum punya NPWP, ada beberapa ketentuan yang bisa membuat kita dikenakan pajak lebih mahal daripada mereka yang punya NPWP. Misalnya aja Fiskal (2,5jt buat yang blm punya NPWP dan gratis buat yang punya) dan PPh 23 buat royalti & honor (tarifnya dua kali lipat buat yang gak punya NPWP).

Kedua, untuk mereka yang sekarang sudah punya NPWP. Penting untuk diperhatikan bahwa kita ternyata bisa lho dapat keuntungan dari pajak. Sebagai karyawan, biasanya kita gak peduli dengan urusan ini karena menganggap gaji sudah otomatis dipotong pajak. Tapi kalau kita mau hitung-hitung lagi... bisa jadi kita sudah lebih bayar dan berhak untuk minta kelebihan tersebut dikembalikan. Artinya, kita bisa minta duit sama kantor pajak? enak kan...

Untuk Anda karyawan dan pajak penghasilan sudah dipotong perusahaan. Anggaplah semua sudah bener, pas dibayar. Tapi kita bisa hitung ulang lho... karena ada beberapa hal yang bisa ngurangin pajak kita.
  1. Pembayaran zakat. Pembayaran zakat kepada LAZ resmi bisa mengurangi perhitungan penghasilan, padahal biasanya potongan pajak di perusahaan belum menghitung hal ini. Memang sih tidak terlalu besar karena zakat wajarnya kan 2,5%. Tapi kasusnya beda untuk yang berpenghasilan bebas (non-karyawan) dan menggunakan perhitungan norma. Penghasilan bruto bisa dipotong norma dan zakat (2,5% dari bruto), sehingga bisa lebih signifikan perhitungannya. Nah, mulai sekarang... jangan buang struk atm atau kuitansi pembayaran zakat.
  2. PPh Pasal 23. Nah, yang ini bukan cuma mengurangi perhitungan penghasilan, tapi mengurangi pajak yang harus dibayar (istilahnya kredit pajak, cmiiw). Jadi kalau gaji sebagai karyawan sudah dipotong pajak, lalu ada penghasilan lain yang sudah dipotong langsung PPh-nya lebih tinggi dari tarif pajak kita, bisa jadi kita lebih bayar. Karena biasanya PPh 23 itu tarifnya lebih besar daripada tarif pajak yang kita bayar. PPh 23 yang bisa dihitung: royalti, honor atas jasa. Sebagai penulis, saya sendiri mendapatkan keuntungan dari hal ini. Lumayan berkurang tuh pajak yang masih harus dibayar. Ingat... minta bukti potongan pajaknya, dan simpen yang rapih buat dilaporin.
  3. Fiskal. Nah, kalo kita pergi ke luar negeri dan bayar fiskal selama tahun 2008 yang lalu. Ini juga bisa diakui sebagai pengurang pajak kita lho. Fiskal ini bisa dianggap "paksaan untuk bayar pajak saat berangkat ke LN"... jadi pukul rata semua orang sama. Kalo kita karyawan sih, dan udah dipotong pajak penghasilan oleh perusahaan, bayar fiskal artinya kita akan lebih bayar pajaknya. Jadi kita bisa minta dipulangin tuh duit pas perhitungan akhir tahun. Kan lumayan... sejuta tiap berangkat ke LN. Apalagi kalau fiskalnya dibayarin perusahaan, terus kita minta secara pribadi.
So, apakah kita bisa dapet duit dari kantor pajak? jawabannya... bisa, kalo kita ternyata lebih bayar. Misalnya karena bayar zakat dan belum diitung sama perusahaan, dapet penghasilan royalti trus dipotong 15% padahal kita belum tentu kena tarif yang 15%, dan yang cukup besar adalah fiskal.

Tapi apakah itu cukup berharga untuk diminta? karena pasti harus melalui prosedur, silakan dijawab sendiri seberapa berharga kah lebih bayarnya dibanding prosedur yang harus dijalani. Untuk prosedurnya, bisa tanya langsung ke aparat perpajakan.

Satu hal yang jelas.... kalo kita minta kelebihan itu dikembalikan... itu artinya kita sudah harus siap untuk diperiksa. Tapi kalo memang bersih, kenapa harus risih...?

Btw, kalaupun kita gak lebih bayar, dan jadi gak bisa dapet duit dari kantor pajak. Tidak ada salahnya tetap perhatikan poin di atas karena bisa mengurangi nominal pajak yang masih harus kita bayarkan.

Catatan:
- Tulisan ini ditulis dengan menggunakan seminim mungkin istilah pajak yang pake bahasa hukum, jadi silakan disesuaikan untuk yang udah ngerti pajak.
- Ini pendapat saya sebagai wajib pajak, bukan konsultan pajak... apalagi petugas pajak

Comments

Popular posts from this blog

Perencanaan Keuangan Konvensional vs Syariah

Proses perencanaan keuangan syariah dimulai dari meluruskan niat, bahwa niatnya adalah untuk merencanakan masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Usaha yang dibarengi kepasrahan ini disebut juga dengan tawakal. Dan tentu saja tujuan yang ingin dicapai klien bukan hanya mengejar kepentingan materi semata, tapi juga kesuksesan di akhirat ( al-falaah ). Tujuan keuangan klien pun disesuaikan prioritasnya dengan ajaran Islam, yaitu mendahulukan yang wajib di atas yang sunnah. Misalnya, seorang klien ingin memberikan dana haji untuk anak-anaknya, namun menyerahkan urusan perkawinan pada anak-anaknya masing-masing. Hal ini perlu diluruskan oleh perencana keuangan syariah. Karena menikahkan anak itu wajib, sedangkan menghajikan itu tidak wajib. Maka menyiapkan dana untuk menikahkan anak lebih prioritas daripada menyiapkan dana untuk menghajikan mereka. Aspek legalitas transaksi keuangan pun perlu juga diperhatikan. Agar jangan sampai melanggar atusan syariat seperti riba (bunga), maisyir (jud

If you wanna be rich & healthy, be happy…!

Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, termasuk kita sendiri, tidak bisa kita hindari anggapan bahwa semakin kaya seseorang pastilah ia akan semakin bahagia. Atau dengan kata lain, kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan. Tapi ternyata, anggapan itu tidak selalu benar, meskipun juga tidak bisa kita bilang salah. Ada beberapa penelitian yang menarik untuk bahas berkaitan dengan hal ini: Penelitian dilakukan pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Pada saat itu rata-rata penghasilan adalah 10.000USD dan kehidupan pada saat itu masih tanpa televisi, mesin cuci, atau perlengkapan rumah tangga yang canggih lainnya. 35% dari penduduk yang disurvey menyatakan bahwa kehidupan mereka pada saat itu “sangat bahagia”. Survey yang sama kemudian dilakukan pada tahun 2004 ketika rata-rata penghasilan penduduk Amerika sudah 3 kali lipatnya (inflasi telah disesuaikan) atau sekitar 30.000USD (dengan standar harga tahun 1957). Tentu saja pada tahun 2004 ini kehidupan mereka sudah lebih modern dengan rumah t

Investasi Berjamaah dengan Reksadana Syariah

Saya masih ingat sewaktu kecil dulu, ustadz mengajak kita untuk menegakkan sholat berjamaah. Sholat berjamaah itu lebih tinggi derajatnya 27 kali lipat daripada sholat sendirian, begitu katanya. Kekurangan-kekurangan kita dalam menjalankan ibadah sholat seperti bacaan yang kurang sempurna, kurang khusyuk dan sebagainya akan dilengkapi oleh jamaah yang lainnya. Begitu penjelasan ustadz. Ternyata prinsip ini rupanya relevan juga dengan dunia investasi. Dimana dalam investasi, jika melakukan investasi sendiri kita harus benar-benar menjalankan semuanya sendirian dengan baik. Jika tidak, bukannya untung didapat, mungkin malah rugi jadinya. Sedangkan investasi secara bersama-sama atau berjamaah, risikonya menjadi lebih rendah dan hasilnya pun lebih optimal. Misalnya saja ketika kita ingin menginvestasikan dana yang kita miliki di bursa saham. Walaupun sekarang ini dengan dana Rp 10 juta saja sudah bisa mulai buka rekening efek untuk transaksi di bursa saham, tapi untuk bisa optimal memang s