Skip to main content

Tips Menabung dari Rasulullah saw

Islam bukan hanya bicara masalah ibadah, bukan cuma bicara masalah iman dan amal soleh. Namun Islam adalah ajaran hidup yang lengkap dan sempurna. Termasuk dalam hal ekonomi dan keuangan pun Islam memberikan solusi. Dan ada banyak sekali pelajaran mengelola keuangan yang bisa kita ambil dari ajaran Islam. Dan salah satunya yang akan kita bahas kali ini adalah tips menabung dari Rasulullah Muhammad saw.
Ya betul, ternyata rasulullah saw sudah mengajari kita untuk menabung sejak belasan ribu tahun yang lalu. Simak perkataan beliau yang bijaksana berikut ini:
Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya. [HR Muslim & Ahmad]

Menyisihkan kelebihan atau menabung, dalam hadits ini dijelaskan maksudnya yaitu untuk berjaga-jaga pada saat miskin dan membutuhkan. Memang sudah menjadi hukum alam bahwa roda perekonomian terus berputar seperti roda pedati. Terkadang kita berada di atas, namun roda yang terus berputar bisa menempatkan kita pada posisi yang paling bawah.
Dan kalau lebih cermat lagi, ternyata ada pelajaran berharga yang bisa kita petik dari hadits ini. Yaitu rumus menabung ala Rasulullah saw, dimana dijelaskan bahwa orang yang mendapatkan rahmat Allah bisa menyisihkan kelebihan, yaitu orang yang berusaha dengan usaha yang baik dan membelanjakan uang secara sederhana. Ada dua syarat untuk bisa menabung, yaitu sumber penghasilan dari usaha yang baik, dan mengelola pengeluaran dengan sederhana.

MENABUNG = USAHA YANG BAIK + PENGELUARAN YANG SEDERHANA

Mari kita bahas satu-persatu syarat untuk menabung dengan baik ini. Syarat pertama, adalah sumber penghasilannya dari usaha yang baik. Percaya atau tidak hanya uang halal yang bisa ditabung. Sedangkan untuk yang haram tidak bisa atau sangat sulit sekali untuk diinvestasikan. Tidak percaya?
Coba simak pemberitaan di media masa, kemana para koruptornya menyimpan uang hasil korupsinya? Mereka tentunya tidak akan berani menyimpan aset atas namanya sendiri, bisa terlacak aparat nanti. Mereka ternyata menyimpan uangnya di luar negeri agar tidak mudah terlacak, kalupun disimpan di dalam negeri asetnya bukanlah atas nama sendiri, melainkan dibuat atas nama saudara atau orang lain agar tidak ketahuan. Intinya, uang haram sulit untuk disimpan.
Simak juga cerita kriminal yang bisa kita baca di surat kabar. Bagaimana dengan mudahnya polisi menciduk para pelaku kriminal seperti perampokan atau penjambretan. Yaitu dengan melacaknya di tempat mereka biasa minum atau bersenang-senang. Karena harta haram cenderung mudah sekali dihabiskan dengan berfoya-foya. Itulah kenapa para perampok ini tidak pernah kaya walaupun sudah mendapatkan mangsa besar, dan mereka juga harus terus merampok untuk mempertahankan hidupnya. Karena mereka tidak bisa menyimpan harta haram yang diperolehnya.
Itu kesimpulan kita pertama, bahwa hanya harta halal yang bisa disimpan atau diinvestasikan. Syarat kedua untuk bisa menabung dengan baik yaitu pengeluaran yang sederhana. Ya iyya laah... mana bisa nabung kalau boros.

Comments

Popular posts from this blog

If you wanna be rich & healthy, be happy…!

Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, termasuk kita sendiri, tidak bisa kita hindari anggapan bahwa semakin kaya seseorang pastilah ia akan semakin bahagia. Atau dengan kata lain, kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan. Tapi ternyata, anggapan itu tidak selalu benar, meskipun juga tidak bisa kita bilang salah. Ada beberapa penelitian yang menarik untuk bahas berkaitan dengan hal ini: Penelitian dilakukan pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Pada saat itu rata-rata penghasilan adalah 10.000USD dan kehidupan pada saat itu masih tanpa televisi, mesin cuci, atau perlengkapan rumah tangga yang canggih lainnya. 35% dari penduduk yang disurvey menyatakan bahwa kehidupan mereka pada saat itu “sangat bahagia”. Survey yang sama kemudian dilakukan pada tahun 2004 ketika rata-rata penghasilan penduduk Amerika sudah 3 kali lipatnya (inflasi telah disesuaikan) atau sekitar 30.000USD (dengan standar harga tahun 1957). Tentu saja pada tahun 2004 ini kehidupan mereka sudah lebih modern dengan rumah t...

Puasa kok Boros?

Logikanya, kalau puasa itu kan menahan hawa nafsu, termasuk nafsu belanja. Tapi kok pada kenyataannya kita malah keluar uang jauh lebih banyak ya di bulan puasa. Apakah ini wajar, atau sudah bisa dibilang boros ya? Bisa nggak sih fisik kita puasa, lalu hati kita puasa, dan kantong kita juga ikut puasa? Tentunya kalau kantong puasa itu bukannya puasa gak terima penghasilan, tapi puasa biar gak terlalu banyak pengeluaran. Itu semua akan dibahas dalam buku ringan tapi menggelitik ini. Ringan karena buku ini ditulis dengan bahasa sederhana dan dibuat seringkas mungkin karena kita perlu cepat membaca buku ini sambil langsung dipraktekan mengingat ramadhan itu singkat sekali. Dan menggelitik karena buku ini banyak mengungkap sisi lain dari uang. Yaitu sisi psikologi konsumen, yang ternyata banyak mempengaruhi keputusan kita dalam belanja. Ternyata, urusan uang itu tidak semata-mata rasional 1+1=2, tapi ada juga sisi psikologi sebagai konsumen yang harus kita fahami agar tidak terjebak menjad...