Skip to main content

Aisyah & Maisyah; Persiapan Keuangan Menuju Pelaminan


Aisyah adalah simbol istri sholehah idaman suami & dambaan mertua. Maisyah artinya penghasilan atau kemampuan finansial. Aisyah & Maisyah adalah dua hal yang menjadi impian seorang pemuda, mempersunting istri sholehah tanpa khawatir dengan kondisi keuangan.

Buku Aisyah & Maisyah ini memandang pernikahan dari sudut pandang keuangan. Karena kita tidak bisa pungkiri kebiasaan dan harapan masyarakat akan sebuah upacara resepsi pernikahan. Kita tidak bisa tutup telinga dari pesan-pesan orang tua agar bisa menyelenggarakan resepsi pernikahan yang mereka idamkan. Tapi kita juga harus mau realistis dengan kondisi keuangan kita sendiri.

Itulah kenapa tidak sedikit pemuda yang sebetulnya siap untuk segera menikah, namun terjegal dengan masalah keuangan. Alasan klasiknya adalah “Aisyah sudah ada, tapi maisyah belum punya”. Sebuah keprihatinan yang harus kita lihat adalah betapa banyaknya pemuda dan orang tua mereka yang lebih memprioritaskan resepsi pernikahan daripada menyegerakan pernikahan itu sendiri.

Buku ini bisa menjadi pencerahan untuk para bujang yang masih ragu untuk segera mengakhiri masa lajang. Juga menjadi jalan bagi para pemudi yang sedang menanti pinangan dari sang pangeran harapan hati.

Buku ini memang ditulis dengan harapan, agar tidak ada lagi pemuda & pemudi yang ragu kawin karena merasa miskin, gak mau nikah karena merasa susah.

Comments

enviro mom said…
Untuk beli buku ini dimana pak? saya cari digramedia online tidak ada..klo boleh mohon infonya via email pak, pengen pesan.trims

Popular posts from this blog

Perencanaan Keuangan Konvensional vs Syariah

Proses perencanaan keuangan syariah dimulai dari meluruskan niat, bahwa niatnya adalah untuk merencanakan masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Usaha yang dibarengi kepasrahan ini disebut juga dengan tawakal. Dan tentu saja tujuan yang ingin dicapai klien bukan hanya mengejar kepentingan materi semata, tapi juga kesuksesan di akhirat ( al-falaah ). Tujuan keuangan klien pun disesuaikan prioritasnya dengan ajaran Islam, yaitu mendahulukan yang wajib di atas yang sunnah. Misalnya, seorang klien ingin memberikan dana haji untuk anak-anaknya, namun menyerahkan urusan perkawinan pada anak-anaknya masing-masing. Hal ini perlu diluruskan oleh perencana keuangan syariah. Karena menikahkan anak itu wajib, sedangkan menghajikan itu tidak wajib. Maka menyiapkan dana untuk menikahkan anak lebih prioritas daripada menyiapkan dana untuk menghajikan mereka. Aspek legalitas transaksi keuangan pun perlu juga diperhatikan. Agar jangan sampai melanggar atusan syariat seperti riba (bunga), maisyir (jud

If you wanna be rich & healthy, be happy…!

Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, termasuk kita sendiri, tidak bisa kita hindari anggapan bahwa semakin kaya seseorang pastilah ia akan semakin bahagia. Atau dengan kata lain, kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan. Tapi ternyata, anggapan itu tidak selalu benar, meskipun juga tidak bisa kita bilang salah. Ada beberapa penelitian yang menarik untuk bahas berkaitan dengan hal ini: Penelitian dilakukan pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Pada saat itu rata-rata penghasilan adalah 10.000USD dan kehidupan pada saat itu masih tanpa televisi, mesin cuci, atau perlengkapan rumah tangga yang canggih lainnya. 35% dari penduduk yang disurvey menyatakan bahwa kehidupan mereka pada saat itu “sangat bahagia”. Survey yang sama kemudian dilakukan pada tahun 2004 ketika rata-rata penghasilan penduduk Amerika sudah 3 kali lipatnya (inflasi telah disesuaikan) atau sekitar 30.000USD (dengan standar harga tahun 1957). Tentu saja pada tahun 2004 ini kehidupan mereka sudah lebih modern dengan rumah t

Investasi Berjamaah dengan Reksadana Syariah

Saya masih ingat sewaktu kecil dulu, ustadz mengajak kita untuk menegakkan sholat berjamaah. Sholat berjamaah itu lebih tinggi derajatnya 27 kali lipat daripada sholat sendirian, begitu katanya. Kekurangan-kekurangan kita dalam menjalankan ibadah sholat seperti bacaan yang kurang sempurna, kurang khusyuk dan sebagainya akan dilengkapi oleh jamaah yang lainnya. Begitu penjelasan ustadz. Ternyata prinsip ini rupanya relevan juga dengan dunia investasi. Dimana dalam investasi, jika melakukan investasi sendiri kita harus benar-benar menjalankan semuanya sendirian dengan baik. Jika tidak, bukannya untung didapat, mungkin malah rugi jadinya. Sedangkan investasi secara bersama-sama atau berjamaah, risikonya menjadi lebih rendah dan hasilnya pun lebih optimal. Misalnya saja ketika kita ingin menginvestasikan dana yang kita miliki di bursa saham. Walaupun sekarang ini dengan dana Rp 10 juta saja sudah bisa mulai buka rekening efek untuk transaksi di bursa saham, tapi untuk bisa optimal memang s